Sabtu, 30 Juni 2012

Finansialisasi Seni




Merasa terganggu dengan kehadiran pengamen zaman ini? Sebenarnya rasa terganggu itu subjektif masing-masing orang. Tapi jangan khawatir bagi anda yang merasa tidak nyaman dengan keberadaan pengamen, karena rasa-rasanya saat ini makin banyak orang yang merasa terganggu dengan kehadiran pengamen di sekitar kita.

Sejatinya, pengamen adalah manusia kreatif nan percaya diri. Mereka adalah golongan orang-orang yang berani menampilkan kemampuannya di depan khalayak umum tanpa memperdulikan setting panggung, waktu, ataupun situasi di sekitarya. Sudah sepatutnya kita mengapresiasi eksistensi mereka. Nyatanya merekalah hiburan alternatif untuk masyarakat. 

Hal yang lumrah terjadi sekarang adalah mulai bergesernya nilai-nilai yang disampaikan para seniman jalanan ini. Terutama di kota-kota besar, sering terjadi aksi "tengil" para pengamen. Banyak diantara mereka yang memaksa "para pendengar"nya untuk memberi imbalan. Bahkan ada beberapa oknum pengamen yang memasang nominal yang harus diberikan oleh audiens-nya, baik itu melalui sindiran maupun secara denotatif. Ini tentu sebuah tindakan yang mencoreng nilai seni. Tidak selayaknya seseorang yang ingin disebut seniman memaksa penikmat seni untuk memberikan "feedback" dalam bentuk materi. 



Sebagai penikmat seni, tentunya kita pasti akan memberikan "feedback" kepada seniman (pengamen.red) baik dalam bentuk apresiasi ataupun dalam bentuk materi. Tanpa ragu, seorang penikmat seni pasti akan memberi imbalan dalam bentuk materi kepada pengamen jika memang apa yang ditampilkan pengamen tersebut berkualitas. Karena imbalan dalam bentuk materi adalah hal yang identik untuk karya yang ditampilkan pengamen. Akan tetapi, jika penampilan pengamen tersebut memang alakadarnya, tentunya para pendengar agak lebih selektif dalam memberikan imbalan. 

Memang hal ini tidak terjadi pada semua pengamen. Masih banyak pengamen yang menjunjung tinggi etika dalam dunia seni serta menampilkan karya yang berkualitas. Bahkan tidak sedikit pengamen yang sukses di industri musik. Banyak juga pengamen yang memberi inspirasi bagi orang lain, baik melalui karyanya ataupun perilakunya yang baik.

Sudah saatnya oknum pengamen yang kerap memaksa untuk meminta imbalan merenungi aksinya. Yakinlah bahwa penikmat seni pasti memberi imbalan jika memang apa yang ditampilkan memang berkualitas. Mulailah untuk memperbaiki sikap, serta terus menggali kreativitas untuk menciptakan karya besar dan berkualitas. Berhentilah mencoreng nama pengamen yang sejak dahulu dikenal sebagai seniman jalanan.

gambar by detik.com

Rabu, 20 Juni 2012

Terima kasih atas kunjungan Anda ke blog ini. Saya mengharap kritik dan saran konstruktif Anda demi perbaikan konten blog ini.

Kritik dan Saran bisa langsung lewat kanal komentar di blog ini, atau kirim ke email saya di agungdwijayanto@ymail.com
atau via twitter saya di @adwijayanto

Terima Kasih

pengelola blog: Agung Dwijayanto
                           Mahasiswa Departemen Geofisika dan Meteorologi
                           Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
                           Institut Pertanian Bogor (Bogor Agricultural University)


Doa Setelah Shalat Tahajud

Saya bukanlah seorang individu yang religius dan banyak menghabiskan waktu di masjid. Sebagai mahasiswa, saya lebih banyak beraktivitas di kampus untuk belajar, berorganisasi, dan berolah raga, serta sesekali beribadah di masjid terutama untuk menunaikan shalat Jum'at. Alloh SWT memberi saya kesempatan di suatu sepertiga malam untuk shalat Tahajud. Itu terjadi di sela-sela saya menonton sepak bola. Tidak seperti biasanya, saya terpanggil untuk shalat tahajud di kost baru saya. Singkatnya, saya kemudian shalat. Lebih tidak biasa lagi, saya iseng membaca terjemahan bacaan doa setelah shalat Tahajud. Buku ini sengaja saya bawa dari rumah untuk refresh ruhaniah ketika iman saya terasa tidak stabil.
Bukan bermaksud pamer ibadah, tetapi saya ingin berbagi sesuatu yang saya anggap baik. Semoga bisa menjadi pengingat saya untuk terus mengamalkannya. Syukur-syukur bisa menginspirasi para pembaca untuk mengamalkannya juga. Berikut terjemahan doa setelah shalat Tahajud yang saya ambil dari buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap karya Drs. Abu Bakar, S.M.  

Wahai Tuhanku, bagi Engkau segala puji. Engkaulah penegak langit dan bumi serta segala isinya, dan bagi Engkau segala puji. Engkaulah raja penguasa langit dan bumi serta segala isinya, dan bagi Engkau segala puji. Engkaulah cahaya langit dan bumi, dan bagi Engkau segala puji. Engkaulah Yang Maha Haq, janji Engkau benar, perjumpaan dengan Engkau benar, surga itu benar, neraka itu benar, para Nabi itu benar, Nabi Muhammad itu benar dan hari kiamat itu benar. Wahai Tuhanku, kepada Engkaulah aku berserah diri, dengan Engkau aku beriman, kepada Engkau aku bertawakal, kepada Engkau aku kembali, dengan Engkau aku rindu, dan kepada Engkau (pula) aku berhukum. Karena itu ampunilah dosa-dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, yang tersembunyi dan yang nyata. Engkaulah Tuhan yang terdahulu dan yang terakhir, tidak ada Tuhan kecuali Engkau dan tiada Tuhan selain Engkau, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Alloh. Wahai Tuhanku, masukkanlah aku melalui tempat masuk yang benar dan keluarkanlah aku melalui tempat keluar yang benar, dan jadikan untukku di sisi Engkau kekuasaan yang dapat menolong.

Itulah terjemahan doa setelah shalat Tahajud. Coba resapi setiap katanya. Sunnguh sebuah karya sastra yang luar biasa. Semoga Alloh SWT membuka pintu hati kita agar kita bisa menikmati dan meresapi isi doa tersebut hingga tanpa terasa air mata bisa menetes sebagai ekspresi betapa besar kekuasaan Alloh, dan betapa kita manusia yang tidak berdaya tanpa pertolongan-Nya.  

Sebuah tulisan singkat karya seorang muda yang sedang berjuang untuk mengharap ridho Alloh dengan jalan berjihad sebagai seorang penuntut ilmu. Agung Dwijayanto

Translate