Sabtu, 12 Mei 2012

Pengaruh Uap Air di Atmosfer Terhadap Perubahan Iklim


Uap air dikenal sebagai gas rumah kaca yang paling melimpah di bumi. Ada beberapa ahli yang mempresentasikan hipotesis-hipotesis mengenai pengaruh uap air di atmosfer terhadap perubahan iklim global.  Bahkan para ahli berani menyatakan bahwa potensi peningkatan suhu bumi lebih besar disebabkan oleh uap air di atmosfer ketimbang efek karbon dioksida yang selama ini ramai diperbincangkan.
Berdasarkan komposisi penyusun atmosfer, karbon dioksida hanya menyumbang 1 dari 4000 molekul udara, sedangkan uap air menyumbang 1 dari 20 molekul udara. Hal ini menunjukan bahwa kandungan uap air jauh lebih banyak dibanding karbon dioksida. Salah satu karakteristik uap air di atmosfer adalah kemampuan menyerap radiasi panas matahari. Dengan keadaan bumi seperti saat ini, maka resiko peningkatan jumlah uap air di atmosfer semakin tinggi. Jika suhu di permukaan bumi terus meningkat, maka akan lebih banyak air di bumi yang menguap ke atmosfer. Ini akan menyebabkan kadar uap air di atmosfer terus naik dan makin banyak radiasi panas matahari yang diserap. Semakin lembab atmosfer, semakin memperkuat efek pemanasan dari CO2.
Sebenarnya, kadar uap air di atmosfer hanya ada di kisaran 1-4 persen. Akan tetapi, uap air yang terlalu banyak di atmosfer akan melembabkan dan mendinginkan lapisan stratosfer. Padaha karakter asli stratosfer adalah kering dan dingin. Jika stratosfer menjadi lembab dan dingin, akan memanaskan lapisan troposfer yang bersentuhan langsung dengan permukaan bumi. Celakanya lagi, semakin banyak uap air di atmosfer akan memicu bertambahnya frekuensi badai yang semakin menambah uap air di atmosfer. Data menunjukan jika suhu bumi rata-rata naik 1,80F karena uap air, akan menjebak 2watt tambahan energi panas per meter persegi.
Gejolak si stratosfer menyebabkan metan terpecah menjadi 2 molekul air dan 1 molekul karbon dioksida. Artinya stratosfer menjadi semakin lembab dengan banyaknya gas metan yang diemisikan di bumi. Hal ini mengakibatkan uap air makin berlimpah di stratosfer. Tentunya lapisan troposfer akan terkena imbasnya. Dimana makin lembab dan dingin stratosfer, mengakibatkan troposfer terus memanas. Artinya suhu rata-rata permukaan bumi ikut naik. Hal ini menunjukan pengaruh uap air di atmosfer sangat besar terhadap pemanasan global yang berdampak pada perubahan iklim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate