Uap
air dikenal sebagai gas rumah kaca yang paling melimpah di bumi. Ada beberapa
ahli yang mempresentasikan hipotesis-hipotesis mengenai pengaruh uap air di
atmosfer terhadap perubahan iklim global.
Bahkan para ahli berani menyatakan bahwa potensi peningkatan suhu bumi
lebih besar disebabkan oleh uap air di atmosfer ketimbang efek karbon dioksida
yang selama ini ramai diperbincangkan.
Berdasarkan
komposisi penyusun atmosfer, karbon dioksida hanya menyumbang 1 dari 4000
molekul udara, sedangkan uap air menyumbang 1 dari 20 molekul udara. Hal ini
menunjukan bahwa kandungan uap air jauh lebih banyak dibanding karbon dioksida.
Salah satu karakteristik uap air di atmosfer adalah kemampuan menyerap radiasi
panas matahari. Dengan keadaan bumi seperti saat ini, maka resiko peningkatan
jumlah uap air di atmosfer semakin tinggi. Jika suhu di permukaan bumi terus
meningkat, maka akan lebih banyak air di bumi yang menguap ke atmosfer. Ini
akan menyebabkan kadar uap air di atmosfer terus naik dan makin banyak radiasi
panas matahari yang diserap. Semakin lembab atmosfer, semakin memperkuat efek
pemanasan dari CO2.
Sebenarnya,
kadar uap air di atmosfer hanya ada di kisaran 1-4 persen. Akan tetapi, uap air
yang terlalu banyak di atmosfer akan melembabkan dan mendinginkan lapisan
stratosfer. Padaha karakter asli stratosfer adalah kering dan dingin. Jika
stratosfer menjadi lembab dan dingin, akan memanaskan lapisan troposfer yang
bersentuhan langsung dengan permukaan bumi. Celakanya lagi, semakin banyak uap
air di atmosfer akan memicu bertambahnya frekuensi badai yang semakin menambah
uap air di atmosfer. Data menunjukan jika suhu bumi rata-rata naik 1,80F
karena uap air, akan menjebak 2watt tambahan energi panas per meter persegi.
Gejolak
si stratosfer menyebabkan metan terpecah menjadi 2 molekul air dan 1 molekul
karbon dioksida. Artinya stratosfer menjadi semakin lembab dengan banyaknya gas
metan yang diemisikan di bumi. Hal ini mengakibatkan uap air makin berlimpah di
stratosfer. Tentunya lapisan troposfer akan terkena imbasnya. Dimana makin
lembab dan dingin stratosfer, mengakibatkan troposfer terus memanas. Artinya
suhu rata-rata permukaan bumi ikut naik. Hal ini menunjukan pengaruh uap air di
atmosfer sangat besar terhadap pemanasan global yang berdampak pada perubahan
iklim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar